KELUARGA
IMPLIKASI, PROPOSISI BERKUANTOR DAN INGKARANNYA, SERTA TAUTOLOGI DAN
KONTRADIKSI
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Matematika Dasar
Yang dibina oleh Ibu Dra. Hj.
Endang Setyo Winarni, M.Pd
Disusun Oleh :
Aulia
Al Tsani Izzati 160151600092
Nining Khasanah 160151600014

UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN KEPENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR DAN PRASEKOLAH
September 2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya sehingga
makalah tentang Keluarga Implikasi,
Proposisi Berkuantor Dan Ingkarannya, Serta Tautologi Dan Kontradiksi ini dapat dengan baik terselesaikan meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Dra. Hj. Endang Setyo Winarni M.Pd selaku dosen
pengampu mata kuliah Matematika Dasar yang telah memberikan tugas ini kepada
kami.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa
tugas ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangannya, hal ini
dikarenakan keterbatasan waktu, pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki penyusun,
oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan adanya saran dan kritik yang
sifatnya membangun untuk perbaikan dimasa yang akan datang.
Pada kesempatan ini, penyusun
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
terselesaikannya tugas ini, semoga Allah SWT, membalas amal kebaikannya. Amin.
Dengan
segala pengharapan dan doa semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
penyusun khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Malang,
September 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
C. Tujuan
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belakangan ini, ilmu matematika
telah berkembang pesat. Bukan hanya sebatas hitung menghitung menggunakan skala
statistik, nilai, angka-angka real, kalkulus dan peluang. Akan tetapi,
perkembangan ilmu matematika juga terjadi didasarkan pada penalaran – penalaran
yang logis atas sistem matematis.
Penalaran yang dilakukan oleh
para ahli matematik diperoleh atas realita kehidupan yang nyata yang dirasakan
oleh manusia. Perkembangan dan aplikasi dan bagian matematik ini sangat
dirasakan oleh manusia di berbagai kehidupan. Penalaran inilah dalam bahasa
matematika sering disebut logika.
Logika merupakan suatu aktivitas
manusia yang berkaitan dengan penggunaan akal dan pikiran sehingga menghasilkan
suatu penalaran dengan kebenaran-kebenaran yang dapat dibuktikan secara
matematis. Meskipun tanpa perhitungan melalui angka-angka atau dengan
statistik, tetapi dapat diuji dan masuk akal akan kebenarannya.
Banyak hal yang perlu kita
ketahui mengenai logika. Dengan logika kita dapat mengetahui apakah suatu
pernyataan bernilai benar atau salah. Hal terpenting yang akan didapatkan
setelah mempelajari logika matematika adalah kemampuan atau keahlian mengambil
kesimpulan dengan benar atau salah. Logika matematika memberikan dasar bagi
sebuah pengambilan kesimpulan dan dapat dalam banyak aspek kehidupan. (Chantika,
2013)
Berikut ini akan penulis
uraiakan salah satu sub pokok kajian logika matematika tentang keluarga implikasi, proposisi berkuantor dan ingkarannya,
serta tautologi dan kontradiksi
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana penjabaran keluarga implikasi itu ?
2. Bagaimana penjabaran proposisi berkuantor dan ingkarannya itu ?
3. Bagaimana penjabaran tautologi dan kontradiksi itu ?
C. Tujuan
Adapun tujuan
penelitian pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat menjadi acuan
referensi bagi mahasiswa dalam pengaplikasian di kehidupan sehari-hari
2. Sebagai tambahan
pengetahuan dan tugas kuliah itu sendiri.
3. Untuk mengetahui maksud dan definisi
dari penjelasan keluarga implikasi.
4. Untuk mengetahui maksud dan definisi
dari penjelasan proposisi berkuantor
dan ingkarannya.
5. Untuk mengetahui maksud dan definisi
dari penjelasan tautologi dan
kontradiksi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Keluarga Implikasi
Implikasi menggantikan perangkai
“jika..maka...”. implikasi yang memiliki tanda ®
disebut implikasi material. (Soesianto & Dwijono, 2003,
hal. 22-23).
Dari suatu implikasi kita dapat membuat implikasi baru dengan menukarkan anteseden dan konsekuen atau dengan mengingkari anteseden dan konsekuen
atau melakukan kedua perubahan itu. (Winarni & Harmini, 2016, hal. 10)
1.
Konvers
Ialah perubahan dari satu sistem ke sitem yang lain. (Khamdani, 2013) Konvers dari p ® q adalah q ® p
Contoh:
Jika x² bilangan asli,
maka x adalah bilangan asli, konversnya berbunyi
Jika x adalah bilangan
asli, maka x² bilangan asli
2.
Invers
Adalah pembalikan suatu susunan dari suatu susunan yang
lazim. Invers
dari p ® q adalah p̅ ® q̅
Contoh:
Jika Iwan rajin belajar,
maka ibunya memberi hadiah, inversnya
Jika Iwan tidak rajin
belajar, maka ibunya tidak memberi hadiah
3.
Kontrapositif
Merupakan proposisi atau teorema yg dibentuk dng
memperlawankan subjek dan predikatnya, atau hipotesis dan simpulannya. (Anonim, Bahasa Indonesia, 2016)
Kontrapositif dari p ® q adalah q̅ ® p̅
Contoh:
Jika harga naik, maka
permintaan turun, kontrapositifnya
Jika permintaan tidak
turun, maka harga tidak naik
B. Proposisi Berkuantor dan Ingkarannya
Sebelum membahas proposisi
berkuantor akan lebih baik membahas apa itu proposisi. Proposisi adalah
pernyataan yang sudah memiliki nilai benar atau nilai salah tetapi tidak
keduanya. Sedangkan menurut F. Soesianto dan Djoni Dwijono (2003; 8) bahwa proposisi-proposisi
merupakan pernyataan-pernyataan yang ada di dalam suatu argumen.
Pernyataan-pernyataan tersebut selalu mempunyai properti tertentu yakni suatu
nilai benar atau salah, dan tak ada nilai lainnya. Pernyataan yang bernilai
benar atau salah inilah yang disebut proposisi.
1. Proposisi Berkuantor
Sedangkan untuk proposisi
berkuantor dengan ciri-cirinya proposisi yang memakai kata-kata seperti
beberapa atau semua. Proposisi yang memakai kata-kata beberapa atau semua
dinamakan proposisi berkuantor. (Winarni & Harmini, 2016, hal. 11)
Contoh
a)
Beberapa
mahasiswa indeks prestasinya 3
b)
Semua
mahasiswa lulus ujian matematika
c)
Beberapa
mahasiswa tidak boros
d)
Tidak
semua mahasiswa tinggal di rumah sendiri
|
|
Ada 2 buah kuantor
|
||||
|
||||
2. Ingkaran Proposisi Berkuantor
Ingkaran suatu proposisi
berkuantor diperoleh dengan menukar kuantornya (yang semula kuantor universal
menjadi kuantor eksistensial dan sebaiknya) dan membuat ingkaran dari kalimat
terbukanya.
Contoh :
(Ax)
(x berwarna putih) ingkarannya (Еx) (x berwarna tidak putih).
(Еx) (x² = 0) ingkarannya (Ax) (x² ≠ 0)
C. Tautologi dan Kontradiksi
1. Tautologi
Tautology adalah proposisi
majemuk yang benar dalam segala hal tanpa mempertimbangkan nilai kebenaran
komponen-komponennya. (Winarni &
Harmini, 2016, hal. 12).
Tautology memiliki arti
penting untuk logika, sebab semua penalaran yang sahih tentu suatu tautology,
dan setiap tautology pasti sahih. Justru yang disebut penalaran yang sahih itu
ialah penalaran yang kalau premis-premisnya tersusun menurut pola tertentu,
konklusinya tidak boleh tidak pasti benar. Dan setiap penalaran itu dapat
diberi bentuk sebagai proposisi kondisional, yang antesedennya terdiri atas
konyungsi dari proposisi-proposisi premisnya, sedang konklusinya menjadi
konsekuens yang dihubungkan dengan antesedennya oleh perakit kondisional atau
implikasi. (Soekadijo,
2001, hal. 87)
Contoh
Jika Tono pergi kuliah, maka Tini juga pergi kuliah.
Jika Siska tidur, maka Tini pergi kuliah. Dengan demikian, jika Tono pergi kuliah
atau Siska tidur, maka Tini pergi kuliah.
Diubah ke variable proposisional:
A =
Tono pergi kuliah
B =
Tini pergi kuliah
C = Siska tidur
Diubah lagi menjadi ekspresi
logika yang terdiri dari premis-premis dan kesimpulan. Ekspresi logika 1 dan 2
adalah premis-premis, sedangkan ekspresi logika 3 adalah kesimpulan.
(1)
A Ã B (premis)
(2)
|
(3)
(A ˅ C) Ã B (kesimpulan)
Maka sekarang dapat ditulis:
((AÃ B) ˄ (CÃ B)) Ã ((AvC)Ã B)
Atau
{AÃ B , CÃ B} │= (AvC)Ã B
Kemudian buatlah table kebenaran dari ekspresi logika
tersebut:
![]() |
|
A
|
B
|
C
|
A®B
|
C®B
|
(A®B) Ù (C®B)
|
AÚC
|
(AÚC)®B
|
|
|
F
|
F
|
F
|
T
|
T
|
T
|
F
|
F
|
T
|
|
F
|
F
|
T
|
T
|
F
|
F
|
T
|
T
|
T
|
|
F
|
T
|
F
|
T
|
T
|
T
|
F
|
F
|
T
|
|
F
|
T
|
T
|
T
|
T
|
T
|
T
|
T
|
T
|
|
T
|
F
|
F
|
F
|
T
|
F
|
T
|
T
|
T
|
|
T
|
F
|
T
|
F
|
F
|
F
|
T
|
T
|
T
|
|
T
|
T
|
F
|
T
|
T
|
T
|
T
|
T
|
T
|
|
T
|
T
|
T
|
T
|
T
|
T
|
T
|
T
|
T
|
Jika table kebenaran
menunjukkan hasil tautology, maka argument tersebut valid. Dalam logika,
tautology dapat ditulis T atau 1 saja. Jadi, jika A adalah tautology, maka A =
T atau A = 1
2. Kontradiksi
Kontradiksi
adalah proposisi majemuk yang salah dalam segala hal tanpa mempertimbangkan
nilai kebenaran komponen-komponennya. (Winarni & Harmini, 2016, hal. 12)
Contoh
pernyataan
kontradiksi : p
ʌ (~p ʌ q)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah
penjabaran materi dalam makalah ini, maka penyusun menyimpulkan sebagai berikut
:
1.
Keluarga Implikasi
a.
Konvers adalah perubahan dari satu sistem ke sitem yang lain
b.
Invers adalah pembalikan suatu susunan dari suatu susunan yang lazim
c.
Kontrapositif adalah
2.
Proposisi berkuantor dan
ingkarannya
a.
Proposisi ialah proposisi atau teorema yg dibentuk dng memperlawankan
subjek dan predikatnya, atau hipotesis dan simpulannya.
b.
Proposisi berkuantor ialah proposisi yang memakai
kata-kata beberapa atau semua
c.
Ingkaran proposisi berkuantor
ialah Ingkaran
suatu proposisi berkuantor diperoleh dengan menukar kuantornya
3.
Tautologi dan kontradiksi
a.
Tautologi merupakan proposisi majemuk
yang benar
dalam segala hal tanpa mempertimbangka nilai kebenaran komponen-komponennya.
b.
Kontradiksi merupakan proposisi majemuk
yang salah
dalam segala hal tanpa mempertimbangkan nilai kebenaran
komponen-komponennya.
B. Saran
Untuk
mahasiswa pada khususnya sebagai calon pendidik agar mempelajari Keluarga Implikasi, Proposisi Berkuantor Dan Ingkarannya,
Serta Tautologi Dan Kontradiksi yang akan
membantu dalam proses pembelajaran di sekolah. Selanjutnya, supaya materi dalam
makalah ini dapat berguna bagi masyarakat pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2016, Juli 22). Bahasa
Indonesia. Dipetik September 7, 2016, dari
Kontraposistif:
http://www.bahasaindonesia.net/kontrapositif
Anonim. (2015, Maret 27). Rumus
Matematika. Dipetik September 7, 2016, dari
Kalimat
Tautologi Dan Kontradiksi Serta Penggunaannya Pada Pembuktian:
http://rumus-matematika.com/kalimat-tautologi-dan-kontradiksi-serta-penggunannya-pada-pembuktian/
Chantika, A. (2013, Mei 17 ). Contoh
Makalah Logika Matematika. Dipetik
September 5,
2016, dari News Informasi: http://newsinformasi013.blogspot.co.id/2013/05/contoh-makalah-logika-matematika_17.html
Khamdani. (2013, September). Konvers,
Invers, dan Kontrapositif. Dipetik
September 7, 2016, dari Buku Catatan:
http://bukucatatan3.blogspot.co.id/2013/09/konvers-invers-dan-kontraposisi.html
Soekadijo, R. (2001). Logika Dasar
tradisional, simbolik, dan induktif. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama.
Soesianto,
F., & Dwijono, D. (2003). Logika Proposisional. Yogyakarta: Andi.
Winarni, E. S., & Harmini, S. (2016). Matematika
untuk PGSD. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.

